mine

7.31.2010

Estetika atau komunikasi ? bag.2

Oleh: M. Ismail

Artikel ini adalah lanjutan dari Estetika atau komunikasi? (1). Pada artikel sebelumnya kita membahas tentang perbedaan estetika dan komunikasi secara umum. Pada artikel lanjutan ini kita akan membahas hubungan estetika dan komunikasi dengan desain grafis dan advertising.

Di dalam bisnis dan pemasaran, seorang pemilik usaha berani membayar mahal sebuah agency advertising untuk merancang konsep marketing komunikasi dan kreatif dengan harapan agar produknya dapat dikenal oleh target konsumen, diminati dan laku di pasar.

Setelah mendapat brief dari klien, orang-orang marketing dan kreatif di agency advertising berpikir keras mencari konsep marketing komunikasi dan kreatif yang tepat untuk produk tersebut.

Anda dapat lihat ada dua unsur utama pada kalimat di atas yaitu konsep marketing komunikasi dan konsep kreatif. Baik saya jelaskan ya.

Konsep marketing komunikasi dan konsep kreatif saling terkait, masing-masing tidak bisa berdiri sendiri. Konsep marketing komunikasi adalah WHAT TO SAY dan konsep kreatif adalah HOW TO SAY.

What to say marketing komunikasi adalah tentang apa, untuk siapa, bagaimana, kapan dan kemana produk akan di arahkan.

Apa saja keunggulan dan kelemahan produk? Produk untuk siapa? Bagaimana kondisi persaingan dan peluang di pasar? Kapan waktu yang tepat produk dikomunikasikan ke target konsumen? Dan bagaimana strategi membangun merk produk untuk jangka pendek dan jangka panjang?

Ketika what to say sudah selesai, maka giliran orang-orang kreatif yang menuangkan what to say tersebut ke dalam satrategi dan konsep kreatif.

Estetika atau komunikasi ? bag.1

Oleh M. Ismail

Beberapa waktu yang lalu saya mampir ke website
desain grafis indonesia dan website dkv-unpas Bandung membaca salah satu artikel yang cukup menarik dengan judul “Estetika atau fungsi”. Saya terinspirasi menulis artikel dengan tema yang sama namun saya sesuaikan dengan topic dalam blog ini yaitu desain grafis dan advertising. Seperti anda baca pada judul di atas yaitu “Estetika atau komunikasi” mirip tapi berbeda.

Apa itu estetika? Dan apa itu komunikasi?

Baik saya akan jelaskan satu persatu ya supaya definisinya tidak rancu, ok.

Estetika adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan seni tepatnya adalah keindahan. Apapun jenis seni baik dalam bentuk visual, audio/musik atau video pastinya memiliki nilai estetika. Jadi tidak ada seni tanpa nilai estetika. Seni murni ataupun seni pesanan semuanya tetap harus memiliki nilai estetika. Jadi nilai estetika adalah universal.

Semua orang berhak mengklaim memiliki nilai estetika pada dirinya meskipun hanya sebatas menyukai namun tetap dapat dikatakan dia memiliki nilai estetika. Sebagai contoh bila anda membeli baju tentu anda akan memilih milih yang sesuai selera anda. Nah, selera anda berarti adalah estetika. Tentunya estetika untuk diri anda sendiri.

Dasar-dasar desain grafis 2

Dasar-dasar Desain Grafis 2 ini sebagai lanjutan dari Dasar-Dasar Desain Grafis 1 mengenai dua kemampuan utama yang harus dimiliki seorang desainer grafis yaitu kemampuan kognitif dan ketrampilan visual. Dua kemampuan utama ini merupakan kemampuan yang wajib dimiliki seorang desainer grafis.

Pada artikel ini saya coba bahas lebih dalam bentuk implementasi ke dua kemampuan di atas.

Kemampuan Kognitif
Pada kemampuan kognitif seorang desainer grafis dituntut untuk memiliki kemampuan analisa dan intuitif terhadap 3 hal yaitu:
1. Tujuan desain
2. Target market
3. Tone and manner

Dasar-dasar desain grafis 1

Desain Grafis, menurut definisi dari Wikipedia adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).

Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak (http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis).

Kemampuan kognitif dan ketrampilan visual adalah 2 pilar penting di dalam desain grafis. Paduan Kemampuan kognitif dan ketrampilan visual ini berarti kita harus mampu mengolah data dan informasi produk yang dikomunikasikan (brief klien) agar sesuai dengan karakter konsumen, pesan dapat diterima dan dipahami secara visual maupun verbal (image atau copy/naskah), menarik dan mudah dibaca, dan lain-lain.

Beda Desainer Grafis dan Art Director

Oleh M.Ismail

“Dibutuhkan seorang desainer grafis dan art director!” Saya yakin anda terbiasa dengan kalimat ini, khususnya bagi yang anda berprofesi sebagai graphic designer / desainer grafis atau art director.

Lantas kenapa harus dibedakan desainer grafis dan art director? Bukankah kedua profesi ini memiliki latar belakang skill yang sama. Apa yang membedakan?

Berdasarkan apa yang saya amati dan saya alami sendiri. Ternyata kedua profesi ini memang berbeda. Meskipun secara skill kemampuan mereka bisa saja sama seperti kemampuan menggunakan computer beserta software untuk desain grafis seperti Macromedia Freehand, Adobe illustrator atau Adobe Photoshop serta memiliki kemampuan visual yang baik.

Namun yang menjadi dasar kenapa kedua profesi ini berbeda adalah wawasan dan pengetahuan.

Seorang desainer grafis lebih cenderung mengerjakan desain secara artificial, membuat visual yang bagus dan menarik yaitu bentuk, warna, photography, illustrasi, typografi maupun lay out. Dan bagaimana menciptakan elemen tersebut menjadi sebuah materi komunikasi visual yang dapat mewakili sebuah produk atau jasa.

Materi yang biasa dikerjakan seorang desainer grafis sebenarnya bisa saja sama dengan seorang art director namun secara “job description” pada sebuah advertising seorang desainer grafis cenderung lebih banyak mengerjakan desain cetak seperti desain buku annual report atau company profile, logo, majalah, newsletter, brosur, poster, flyer, dan sebagainya. Makanya akhirya desainer grafis dimasukan dalam divisi “destop publishing”.

Atau desainer grafis berada dalam tim yang sama dengan art director tapi cenderung hanya mengerjakan desain seperti diatas plus mengerjakan “Final Art work” dan membantu pekerjaan art director. Karena secara struktural pada sebuah advertising seorang desainer grafis berada di bawah art director.

Apa kelebihan seorang art director?

Menurut saya adalah pada wawasan dan pengetahuannya untuk memvisualkan strategi kreatif atau strategi komunikasi. Seorang art director yang ideal harus mampu dan mengetahui untuk siapa iklan itu dibuat dan bagaimana karakter visual yang tepat untuk target market tersebut. Secara eksekusi art director tahu persis bagaimana mewujudkan konsep visualnya.

Fotografi Fashion dan Sejarahnya

fotografi Fashion adalah genre fotografi yang ditujukan untuk menampilkan pakaian dan lain fashion item. Fashion photography is most often conducted for advertisements or fashion magazines such as Vogue , Vanity Fair , or Allure . Fashion fotografi yang paling sering dilakukan untuk iklan atau fashion majalah seperti Vogue , Vanity Fair , atau Allure . Over time, fashion photography has developed its own aesthetic in which the clothes and fashions are enhanced by the presence of exotic locations or accessories. Seiring waktu, fotografi fashion telah mengembangkan sendiri estetika di mana pakaian dan mode yang ditingkatkan dengan adanya lokasi eksotik atau aksesori. 

Fotografi dikembangkan pada tahun 1830-an, namun teknik populer awal, yang daguerreotype , tidak cocok untuk pencetakan massa. [1] Pada tahun 1856, Adolphe Braun menerbitkan sebuah buku berisi 288 foto-foto Virginia Oldoini, Countess Di Castiglione , sebuah Tuscan bangsawan di pengadilan dari Napoleon III . The photos depict her in her official court garb, making her the first fashion model. [ 2 ] Foto-foto menggambarkan di pengadilan pakaian resmi, membuatnya pertama fashion model. [2]

 In the first decade of the 20th century, advances in halftone printing allowed fashion photographs to be featured in magazines. Pada dekade pertama abad 20, kemajuan dalam halftone cetak foto diperbolehkan mode yang akan ditampilkan dalam majalah. Fashion photography made its first appearance in French magazines such as La mode practique . Fashion fotografi muncul pertama kali di majalah Perancis seperti modus practique La. In 1909, Condé Nast took over Vogue magazine and also contributed to the beginnings of fashion photography. Pada 1909, Conde Nast mengambil alih majalah Vogue dan juga berkontribusi ke awal dari fotografi fashion. In 1911, photographer Edward Steichen was "dared" by Lucien Vogel , the publisher of Jardin des Modes and La Gazette du Bon Ton , to promote fashion as a fine art by the use of photography. [ 3 ] Steichen then took photos of gowns designed by couturier Paul Poiret . [ 3 ] These photographs were published in the April 1911 issue of the magazine Art et Décoration . [ 3 ] According to Jesse Alexander, This is "...now considered to be the first ever modern fashion photography shoot. That is, photographing the garments in such a way as to convey a sense of their physical quality as well as their formal appearance, as opposed to simply illustrating the object." [ 4 ] At this time, special emphasis was placed on staging the shots, a process first developed by Baron Adolf de Meyer , who shot his models in natural environments and poses. Vogue was followed by its rival, Harper's Bazaar , and the two companies were leaders in the field of fashion photography throughout the 1920s and 1930s. Pada tahun 1911, fotografer Edward Steichen adalah "berani" oleh Lucien Vogel , penerbit Jardin des Modes dan La Gazette du Bon Ton, untuk mempromosikan mode sebagai seni rupa dengan menggunakan fotografi. [3] Steichen lalu mengambil foto gaun yang dirancang oleh modiste Paul Poiret . [3] Foto-foto ini diterbitkan dalam edisi April 1911 majalah Seni et dekorasi. [3] Menurut Jesse Alexander, ini adalah "... sekarang dianggap sebagai yang pertama menembak modern fotografi fashion. Artinya, memotret pakaian sedemikian rupa untuk menyampaikan rasa kualitas fisik serta penampilan formal mereka, karena bertentangan dengan hanya menggambarkan objek ". [4] Pada saat ini, penekanan khusus ditempatkan pada pemanggungan tembakan , suatu proses yang pertama kali dikembangkan oleh Baron de Adolf Meyer , yang menembak model di lingkungan alam dan pose. Vogue diikuti oleh saingannya, Harper's Bazaar , dan dua perusahaan itu pemimpin di bidang fotografi fashion sepanjang tahun 1920-an dan 1930-an. House photographers such as Edward Steichen , George Hoyningen-Huene , Horst P. Horst and Cecil Beaton transformed the genre into an outstanding art form. House fotografer seperti Edward Steichen , George Hoyningen-Huene , P. Horst Horst dan Cecil Beaton genre berubah menjadi bentuk seni yang luar biasa. Europe, and especially Germany, was for a short time the leader in fashion photography. Eropa, dan khususnya Jerman, adalah untuk waktu yang singkat pemimpin dalam fotografi fashion. 

But now with that change in time every country has taken considerable measures to promote the field of photography. Tapi sekarang dengan perubahan waktu setiap negara telah mengambil langkah besar untuk memajukan bidang fotografi. 

In the mid 1940s as World War II approached the focus shifted to the United States , where Vogue and Harper's continued their old rivalry. Pada pertengahan tahun 1940-an sebagai Perang Dunia II mendekati fokus bergeser ke Amerika Serikat , di mana Vogue dan Harper's lanjutan persaingan lama mereka. House photographers such as Irving Penn , Martin Munkacsi , Richard Avedon , and Louise Dahl-Wolfe would shape the look of fashion photography for the following decades. House fotografer seperti Irving Penn , Martin Munkacsi , Richard Avedon , dan Louise Dahl-Wolfe akan membentuk tampilan fotografi fashion untuk dekade berikutnya. Richard Avedon revolutionized fashion photography — and redefined the role of the fashion photographer — in the post-World War II era with his imaginative images of the modern woman. Richard Avedon merevolusi fotografi fashion - dan mendefinisikan kembali peran fotografer fashion - di era pasca Perang Dunia II dengan gambar-gambar imajinatif tentang wanita modern. Today, his work is being exhibited in the Norton Museum in West Palm Beach, FL. Hari ini, karyanya sedang dipamerkan di Museum Norton di West Palm Beach, FL. This exhibition features more than 200 works and spans Avedon's entire career, including vintage prints, contact sheets, and original magazines from Harper's Bazaar, Vogue and The New Yorker. Pameran ini menampilkan lebih dari 200 karya dan meliputi seluruh karir Avedon, termasuk vintage cetak, lembaran kontak, dan majalah asli dari Harper's Bazaar, Vogue dan The New Yorker. 

The artists abandoned their rigid forms for a much freer style. Para seniman meninggalkan bentuk-bentuk kaku mereka untuk gaya yang jauh lebih bebas. In 1936 Martin Munkacsi made the first photographs of models in sporty poses at the beach. Pada tahun 1936 Martin Munkacsi membuat foto-foto pertama dari model di sporty pose di pantai. Under the artistic direction of Alexander Brodovich, the Harper's Bazaar quickly introduced this new style into its magazine. Di bawah arahan artistik Alexander Brodovich, Harper's Bazaar cepat memperkenalkan gaya baru ke dalam majalah. 

In postwar London , John French pioneered a new form of fashion photography suited to reproduction in newsprint, involving where possible reflected natural light and low contrast. Dalam pascaperang London , John Prancis merintis suatu bentuk baru dari fotografi fashion cocok untuk reproduksi di kertas koran, yang melibatkan mana mungkin memantulkan cahaya alami dan kontras yang rendah. 

After the deaths of Richard Avedon , Helmut Newton and Herb Ritts , some of today's most famous fashion photographers are Patrick Demarchelier , Steven Meisel , Mario Testino , Peter Lindbergh and Annie Leibovitz Setelah kematian Richard Avedon , Helmut Newton dan Herb Ritts , beberapa mode yang paling terkenal saat ini adalah fotografer Patrick Demarchelier , Steven Meisel , Mario Testino , Peter Lindbergh dan An

Jenis - Jenis Intelegasi

Selain bahwa setiap individu memiliki intelegensi yang berbeda-beda, ternyata intelegensi pun memiliki berbagai jenis. Jenis-jenis intelegensi, yaitu teori Multiple Intelligence ‘kecerdasan majemuk’ yang dikemukakan oleh Dr. Howard Gardner.

Sekitar dua puluh lima tahun yang lalu, Dr. Howard Gardner menemukan sebuah teori tentang kecerdasan. Ia mengatakan bahwa manusia lebih rumit daripada apa yang dijelaskan dari tes IQ atau tes apapun itu. Ia juga mengatakan bahwa orang yang berbeda memiliki kecerdasan yang berbeda. Pada tahun 1983 Howard Gardner dalam bukunya The Theory of Multiple Intelegence, mengusulkan tujuh macam komponen kecerdasan, yang disebutnya dengan Multiple Intelegence (Intelegensi Ganda). Intelegensi ganda tersebut meliputi: (1) kecerdasan linguistic-verbal dan (2) kecerdasan logiko-matematik yang sudah dikenal sebelumnya, ia menambahkan dengan komponen kecerdasan lainnya yaitu (3) kecerdasan spasial-visual, (4) kecerdasan ritmik-musik, (5) kecerdasan kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan intrapersonal. Sekarang tujuh kecerdasan tersebut di atas sudah bertambah lagi dengan satu komponen kecerdasan yang lain, yaitu (8) kecerdasan naturalis.

1.Kecerdasan Linguistic-Verbal

Kecerdasan ini berupa kemampuan untuk menyusun pikirannya dengan jelas juga mampu mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata seperti berbicara, menulis, dan membaca. Orang dengan kecerdasan verbal ini sangat cakap dalam berbahasa, menceriterakan kisah, berdebat, berdiskusi, melakukan penafsiran, menyampaikan laporan dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan berbicara dan menulis. Kecerdasan ini sangat diperlukan pada profesi pengacara, penulis, penyiar radio/televisi, editor, guru.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

·Mampu membaca, mengerti apa yang dibaca.

·Mampu mendengar dengan baik dan memberikan respons dalam suatu komunikasi verbal.

·Mampu menirukan suara, mempelajari bahasa asing, mampu membaca karya orang lain.

·Mampu menulis dan berbicara secara efektif.

·Tertarik pada karya jurnalism, berdebat, pandai menyampaikan cerita atau melakukan perbaikan pada karya tulis.

·Mampu belajar melalui pendengaran, bahan bacaan, tulisan dan melalui diskusi, ataupun debat.

·Peka terhadap arti kata, urutan, ritme dan intonasi kata yang diucapkan.

·Memiliki perbendaharaan kata yang luas, suka puisi, dan permainan kata.

Profesi: pustakawan, editor, penerjemah, jurnalis, tenaga bantuan hukum, pengacara, sekretaris, guru bahasa, orator, pembawa acara di radio / TV, dan sebagainya.

2.Kecerdasan Logiko-Matematik

Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-angka dan bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam pemikiran.. Seseorang yang cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik dengan pola dan bilangan/angka-angka. Mereka belajar dengan cepat operasi bilangan dan cepat memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara logis, atau menyimpulkan informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting karena akan membantu mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang. Dia menjadi mudah berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang keras dan belajar menemukan alur piker yang benar atau tidak benar. Di samping itu juga kecerdasan ini dapat membantu menemukan cara kerja, pola, dan hubungan, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengklasifikasikan dan mengelompokkan, meningkatkan pengertian terhadap bilangan dan yang lebih penting lagi meningkatkan daya ingat.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

·Mengenal dan mengerti konsep jumlah, waktu dan prinsip sebab-akibat.

·Mampu mengamati objek dan mengerti fungsi dari objek tersebut.

·Pandai dalam pemecahan masalah yang menuntut pemikiran logis.

·Menikmati pekerjaan yang berhubungan dengan kalkulus, pemograman komputer, metode riset.

·Berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti-bukti, membuat hipotesis, merumuskan dan membangun argumentasi kuat.

·Tertarik dengan karir di bidang teknologi, mesin, teknik, akuntansi, dan hukum.

·Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menjelaskan konsep dan objek yang konkret.
Profesi: auditor, akuntan, ilmuwan, ahli statistik, analisis / programer komputer, ahli ekonomi, teknisi, guru IPA / Fisika, dan sebagainya.

3. Kecerdasan Spasial-Visual

Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci gambaran visual yang terdapat di sekitarnya. Seorang seniman dapat memiliki kemampuan persepsi yang besar. Bila mereka melihat sebuah lukisan, mereka dapat melihat adanya perbedaan yang tampak di antara goresan-goresan kuas, meskipu orang lain tidak mampu melihatnya. Dengan mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat membuat analisis mengenai kelemahan atau kekuatan dari foto tersebut seperti arah datangnya cahaya, latar belakang, dan sebagainya, bahkan mereka dapat memberi jalan keluar bagaimana seandainya foto itu ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan ini sangat dituntut pada profesi-profesi seperti fotografer, seniman, navigator, arsitek. Pada orang-orang ini dituntut untuk melihat secara tepat gambaran visual dan kemudian member arti terhadap gambaran tersebut.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

Senang mencoret-coret, menggambar, melukis dan membuat patung.

Senang belajar dengan grafik, peta, diagram, atau alat bantu visual lainnya.

Kaya akan khayalan, imaginasi dan kreatif.

Menyukai poster, gambar, film dan presentasi visual lainnya.

Pandai main puzzle, mazes dan tugas-lugas lain yang berkaitan dengan manipulasi.

Belajar dengan mengamati, melihat, mengenali wajah, objek, bentuk, dan warna.

Menggunakan bantuan gambar untuk membantu proses mengingat.

Profesi: insinyur, surveyor, arsitek, perencana kota, seniman grafis, desainer interior, fotografer, guru kesenian, pilot, pematung, dan sebagainya.

4.Kecerdasan Ritmik-Musik

Kecerdasan ritmik-musikal adalah kemampuan seseorang untuk menyimpan nada di dalam benaknya, untuk mengingat irama, dan secara emosional terpengaruh oleh musik. Kecerdasan musikal merupakan suatu alat yang potensial karena harmoni dapat merasuk ke dalam jiwa seseorang melalui tempat-tempat yang tersembunyi di dalam jiwa (Plato). Musik dapat membantu seseorang mengingat suatu gerakan tertentu, perhatikan seseorang atau sekelompok orang yang sedang menari atau berolahraga senam ritmik mesti selalu disertai dengan alunan musik.

Banyak pakar berpendapat bahwa kecerdasan musik merupakan kecerdasan pertama yang harus dikembangkan dilihat dari sudut pandang biologi (saraf) kekuatan musik, suara dan irama dapat menggeser pikiran, member ilham, meningkatkan ketakwaan, meningkatkan kebanggan nasional dan mengungkapkan kasih saying untuk orang lain.

Kecerdasan musikal dapat member nilai positip bagi siswa karena: (a) meningkatkan daya kemampuan mengingat; (c) meningkatkan prestasi/kecerdasan; (c) meningkatkan kreativitas dan imajinasi.

Suatu studi yang dikutip oleh May Lim (2008) menunjukkan bahwa sekelompok siswa yang kepadanya diperdengarkan musik selama delapan bulan mengalami peningkanan dalam IQ spatial sebesar 46% sementara kelompok kontrol yang tidak diperdengarkan musik hanya meningkat 6%.Mungkin sering kita melihat ada siswa atau orang yang lebih suka belajar bila ada musik yang diperdengarkan (Gaya belajar auditory). Pada orang ini informasi akan lebih mudah tersimpan di dalam memorinya , karena mereka mampu mengoasiasikan irama musik dengan informasi pengetahuan yang mereka baca meskipun kadang-kadang mereka tidak menyadarinya.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

·Menyukai banyak jenis alat musik dan selalu tertarik untuk memainkan alat musik.

·Mudah mengingat lirik lagu dan peka terhadap suara-suara.

·Mengerti nuansa dan emosi yang terkandung dalam sebuah lagu.

·Senang mengumpulkan lagu, baik CD, kaset, atau lirik lagu.

·Mampu menciptakan komposisi musik.

·Senang improvisasi dan bermain dengan suara.

·Menyukai dan mampu bernyanyi.

·Tertarik untuk terjun dan menekuni musik, baik sebagai penyanyi atau pemusik.

·Mampu menganalisis / mengkritik suatu musik.

Profesi: DJ, musikus, pembuat instrumen, tukang stem piano, ahli terapi musik, penulis lagu, insinyur studio musik, dirigen orkestra, penyanyi, guru musik, penulis lirik lagu, dan sebagainya.

5.Kecerdasan Kinestetik

Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk membangun hubungan yang penting antara pikiran dengan tubuh, yang memungkin tubuh untuk memanipulasi objek atau menciptakan gerakan. Secara biologi ketika lahir semua bayi dalam keadaan tidak berdaya, kemudian berangsur-angsur berkembang dengan menunjukkan berbagai pola gerakan, tengkurap, “berangkang”, berdiri, berjalan, dan kemudian berlari, bahkan pada usia remaja berkembang kemampuan berenang dan akrobatik.

Kecerdasan ini amat penting karena bermanfaat untuk (a) meningkatkan kemampuan psikomotorik, (b) meningkatkan kemampuan sosial dan sportivitas, (c) membangun rasa percaya diri dan harga diri dan sudah barang tentu (d) meningkatkan kesehatan.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara trampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran, perasaan, dan mampu bekerja dengan baik dalam menangani objek.

Memiliki kontrol pada gerakan keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam bergerak.

Menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti field trip, role play, permainan yang menggunakan fisik.

Senang menari, olahraga dan mengerti hidup sehat.

Suka menyentuh, memegang atau bermain dengan apa yang sedang dipelajari.

Suka belajar dengan terlibat secara langsung, ingatannya kuat terhadap apa yang dialami atau dilihat.

Profesi: ahli terapi fisik, ahli bedah, penari, aktor, model, ahli mekanik / montir, tukang bangunan, pengrajin, penjahit, penata tari, atlet profesional, dan sebagainya.

6.Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan ini berkait dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain. Pada saat berinteraksi dengan orang lain, seseorang harus dapat memperkirakan perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan teman interaksinya, kemudian memberikan respon yang layak. Orang dengan kecerdasan Interpersonal memiliki kemampuan sedemikian sehingga terlihat amat mudah bergaul, banyak teman dan disenangi oleh orang lain. Di dalam pergaulan mereka menunjukkan kehangatan, rasa persahabatan yang tulus, empati. Selain baik dalam membina hubungan dengan orang lain, orang dengan kecerdasan ini juga berusaha baik dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan perselihanan dengan orang lain.

Kecerdasan ini amat penting, karena pada dasarnya kita tidak dapat hidup sendiri (No man is an Island). Orang yang memiliki jaringan sahabat yang luas tentu akan lebih mudah menjalani hidup ini. Seorang yang memiliki kecerdasan “bermasyarakat” akan (a) mudah menyesuaikan diri, (b) menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial, (b) berhasil dalam pekerjaan.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

Memiliki interaksi yang baik dengan orang lain, pandai menjalin hubungan sosial.

Mampu merasakan perasaan, pikiran, tingkah laku, dan harapan orang lain.

Memiliki kemampuan untuk memahami orang lain dan berkomunikasi dengan efektif, baik secara verbal maupun non-verbal.

Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kelompok yang berbeda, mampu menerima umpan balik yang disampaikan orang lain, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.

Mampu berempati dan mau mengerti orang lain.

Mau melihat sudut pandang orang lain.

Menciptakan dan mempertahankan sinergi.

Profesi: administrator, manager, kepala sekolah, pekerja bagian personalia / humas, penengah, ahli sosiologi, ahli antropologi, ahli psikologi, tenaga penjualan, direktur sosial, CEO, dan sebagainya.

7. Kecerdasan Intrapersonal.

Oliver Wendell Holmes berpendapat: Apa yang didepan dan apa yang ada di belakang kita adalah hal yang kecil dibandingkan dengan apa yang ada di dalam diri kita. Inilah kira-kirapandangan yang dianut oleh orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal ini. Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang menyangkut kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dan bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri.

Orang-orang dengan kecerdasan ini selalu berpikir dan membuat penilaian tentang diri mereka sendiri, tentang gagasan, dan impiannya. Mereka juga mampu mngendalikan emosis mereka untuk membimbing dan memperkaya dan memperluas wawasan kehidupan mereka sendiri.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

Mengenal emosi diri sendiri dan orang lain, serta mampu menyalurkan pikiran dan perasaan.

Termotivasi dalam mengejar tujuan hidup.

Mampu bekerja mandiri, mengembangkan kemampuan belajar yang berkelanjutan dan mau meningkatkan diri.

Mengembangkan konsep diri dengan baik.

Tertarik sebagai konselor, pelatih, filsuf, psikolog atau di jalur spiritual.

Tertarik pada arti hidup, tujuan hidup dan relevansinya dengan keadaaan saat ini.

Mampu menyelami / mengerti kerumitan dan kondisi manusia.

Profesi: ahli psikologi, ulama, ahli terapi, konselor, ahli teknologi, perencana program, pengusaha, dan sebagainya.

8.Kecerdasan Naturalis.

Kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan serta menggambarkan berbagai macam keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan.

Menurut Wilson dalam Anxs (2007), kecerdasan naturalis adalah kemampuan mengenali berbagai jenis flora dan fauna serta kejadian alam, misalnya asal-usul binatang, pertumbuhan tanaman, terjadinya hujan, manfaat air bagi kehidupan, tata surya, dan kejadian alam lainnya. Kecerdasan naturalis ini berkaitan dengan wilayah otak bagian kiri, yakni bagian yang peka terhadap pengenalan bentuk atau pola kemampuan membedakan dan mengklasifikasikan sesuatu. Jika anak dengan mudah dapat menandai pola benda-benda alam, dan mengingat benda-benda alam yang ada di sekitarnya, maka anak dapat dikatakan memiliki kecerdasan naturalis tinggi.

Lebih jelasnya kecerdasan ini memiliki ciri-ciri kemampuan sebagai berikut.

·Suka mengamati, mengenali, berinteraksi, dan peduli dengan objek alam, tanaman atau hewan.

·Antusias akan lingkungan alam dan lingkungan manusia.

·Mampu mengenali pola di antara spesies.

·Senang berkarir di bidang biologi, ekologi, kimia, atau botani.

·Senang memelihara tanaman, hewan.

·Suka menggunakan teleskop, komputer, binocular, mikroskop untuk mempelajari suatu organisme.

· Senang mempelajari siklus kehidupan flora dan fauna.

· Senang melakukan aktivitas outdoor, seperti: mendaki gunung, scuba diving (menyelam).

Profesi: dokter hewan, ahli botani, ahli biologi, pendaki gunung, pengurus organisasi lingkungan hidup, kolektor fauna / flora, penjaga museum zoologi / botani dan kebun binatang, dan sebagainya.

Other intelligences have been suggested or explored by Gardner and his colleagues, including spiritual, existential and moral intelligence. Gardner excluded spiritual intelligence due to what he perceived as the inability to codify criteria comparable to the other "intelligences". Existential intelligence (the capacity to raise and reflect on philosophical questions about life, death, and ultimate realities) meets most of the criteria with the exception of identifiable areas of the brain that specialize for this faculty. Moral capacities were excluded because they are normative rather than descriptive.

Dalam buku terbarunya, ‘Intelligence Reframed : Multiple Intelligence for The 21st Century’ (1999), Howard Gardner, menambahkan dan menjelaskan 9 kecerdasan, yaitu

9. Kecerdasan Eksistensial(kecerdasan makna)
Anak belajar sesuatu dengan melihat ‘gambaran besar’, “Mengapa kita di sini?” “Untuk apa kita di sini?” “Bagaimana posisiku dalam keluarga, sekolah dan kawan-kawan?”. Kecerdasan ini selalu mencarikoneksi-koneksi antar dunia dengan kebutuhan untuk belajar.

Jenis - Jenis Desain Grafis

1. Drafter
Desainer khusus untuk membuat arsitektur dan rancang bangun yang simetris dan digunakan untuk keperluan pembuatan sesuatu yang memerlukan ketelitian tinggi dan rancangan. Membutuhkan orang orang yang ahli di software (Autocad, Archicad, 3d revit architecture). Sangat dibutuhkan di dunia arsitektur dan industri.

2. Editor
Desainer khusus untuk membuat kover, sampul, banner, dsb. Dan juga membuat karya karya desain grafis misalnya: brosur, kartu nama, pin, logo, poster, dsb. Yang memerlukan sentuhan pandangan dan software yang harus dikuasai adalah : Corel draw,Adobe Photoshop,Freehand,Illustrator. Sangat dibutuhkan di dunia periklanan dan publikasi.
3. Layouter
Desianer khusus untuk membuat tatanan layout sebuah majalah atau koran atau publikasi yang lainya dan diharuskan mempunyai feel untuk tata letak agar enak dilihat. Sedangkan aplikasi yang harus dikuasai adalah Adobe Page Maker, MS.Publisher, Adobe In Design. Sangat dibutuhkan dipercetakan dan industri koran/buku/majalah.
4. Art Director

Desainer khusus unuk membuat karya karya seni dari komputer yang bisa digunakan untuk visual effects ataupun hanya untuk hiasan saja. Membutuhkan kreativitas tinggi untuk membuat karya agung yang akan dibuat. Sedangkan software yang harus dikuasai adalah : Corel draw, Photoshop, Photo paint, Art creator. Sangat dibutuhkan di dunia perfilman, seniman visualisator, foto editing effects.
5. Fotografer

Desianer khusus yang selain melakukan pengeditan foto juga merangkap sebagai fotografer, harus memiliki talenta khas fotografer serta mampu mengedit foto sesuai event atau yang perfect. Membutuhkan intelegensi tinggi kreativitas tinggi dan harus menguasai adobe photoshop,ieworks,photo studio. Sangat dibutuhkan didunia fotografi, foto editor, wartawan, dsb.

6. Animator

Desainer khusus bekerja pada bidang motion graphic, iklan atau film fantasi. Harus memiliki daya tahan tinggi, pengetahuan yang cukup tinggi , pengalaman dan harus menguasai Macromedia Flash, Adobe Flash, After Effects, 3d Maya, Gif Animator dan Corel Rave. Dibutuhkan di dunia advertising, perfilman, pertelevisian.

7. Visualisator
Desainer khusus untuk memberikan gambaran sebuah produk atau karya dalam bentuk real / 3d dan harus memiliki kemampuan otak kanan yang cukup tinggi serta harus menguasai 3d Max, Autocad, Swift 3d, Digital Clay. Sangat dibutuhkan di dunia visualisasi produk dan presentasi produk.

8. Video Editor
Desainer khusus untuk mengedit video atau film dan juga merangkap sebagai video shooter, harus memiliki imajinasi tinggi dan harus menguasai Adobe After Effects, 3d Maya, Adobe Premiere, Ulead Video Studio, Sony Vegas, Pinneacle. Sangat dibutuhkan di dunia perfilman dan industri musik.
9. Integrated Desainer
Desainer khusus yang membutuhkan integrasi dengan programmer misalnya pembuatan game, cd interaktif, web
desain, dsb. Sedangakan anda harus menguasai hampir semua elemen desain. Sangat dibutuhkan di industri informatika.

Anda termasuk di nomor berapakah?

Definisi Desain Grafis

Mungkin Anda hendak mengumumkan
atau menjual sesuatu,
menarik perhatian orang, menjelaskan suatu sistem yang rumit, atau
mendemonstrasikan suatu proses. Dengan
kata lain, Anda ingin menyampaikan suatu
pesan. Bagaimana caranya? Bisa berbicara melalui radio atau secara langsung
dari mulut
ke mulut. Itulah yang dinamakan komunikasi verbal. Namun, jika
menggunakan media visual seperti poster, logo, iklan di majalah,
atau cover
album, berarti Anda menggunakan bentuk komunikasi visual yang dinamakan desain
grafis.


Desainer grafis erat kaitannya dengan sketsa, lukisan, foto,
atau gambar digital, tapi juga berhubungan dengan bentuk huruf yang
dapat
bervariasi. Desainer membuat, memilih, dan mengatur elemen-elemen seperti
tipografi dan gambar untuk menyampaikan suatu
pesan.


Desain grafis adalah suatu proses kreatif yang menggabungkan
seni dan teknologi untuk menyampaikan suatu ide atau pesan. Si
desainer bekerja
dengan banyak perangkat desain supaya pesan yang ingin disampaikan dapat
dimengerti oleh publik. Namun,
“senjata” utamanya adalah gambar dan tipografi.




Desain Gambar

Desainer membuat dan menyusun gambar untuk menyampaikan ide
yang mau disampaikan oleh klien. Gambar bisa sangat
mengagumkan dalam hal
menyampaikan suatu pesan karena tidak hanya menyampaikan informasi, tapi juga
rasa dan emosi.


Dalam hal desain memakai media gambar, gambar harus
menampilkan keseluruhan pesan. Boleh juga dibantu sedikit kata-kata.
Gambar ini
bisa hasil foto, lukisan, sketsa, atau gabungan semuanya. Desain dengan media
gambar dapat digunakan ketika
sang
desainer merasa bahwa gambar lebih representatif dibanding ribuan kata.

Desain Tulisan

Dalam beberapa kasus, desainer bergantung pada kata-kata
untuk menyampaikan pesan. Namun, cara mereka menggunakannya
sedikit berbeda
dibanding pada umumnya sebuah tulisan.


Bagi desainer, bentuk sebuah huruf bisa sangat bermakna.
Bentuk visual, tipografi, atau tulisan tangan bisa bermacam-macam
fungsinya
dalam komunikasi. Hasil desain dengan kata-kata bisa sangat mengagumkan dan
memikat siapa pun yang melihatnya di,
antara lain, sebuah poster, nama produk, atau
judul sebuah buku. Desainer sangat berpengalaman dalam hal menyajikan
informasi
dalam bentuk visual, baik cetak atau digital.

Desain Gambar dan Tulisan

Terkadang desainer menggabungkan antara gambar dan tipografi
huruf untuk menyampaikan pesan dari klien kepada publik. Mereka
mencoba-coba
segala kemungkinan antara kata-kata dan gambar, misalnya dari tata letak,
ilustrasi, atau ukuran sampai mudah dan
menarik untuk dimengerti orang lain.


Desainer adalah penghubung antara klien dan publik. Sebab, di
satu sisi klien terlalu dekat sehingga tidak mengerti akan isi pesan
tersebut.
Di sisi lain, publik juga terlalu jauh untuk mengerti isi pesan tersebut.
Desainer grafis harus berusaha menyusun pesan dan
menyampaikannya secara
sukses. Mereka bekerja sama dengan klien untuk mengerti isi dan tujuan pesan
tersebut. Setelah
konsepnya ditentukan, desainer bekerja dengan ilustrasi dan
foto serta kata-kata untuk menghasilkan desain yang bagus.

Simbol dan Logo

Simbol dan logo sangatlah spesial karena bisa menyingkat
suatu pesan. Simbol adalah representasi abstrak dari sebuah ide atau
identitas,
sedangkan logo adalah identifikasi suatu perusahaan yang berupa permainan atau
tipografi kata-kata. Untuk membuat
identifikasi semacam ini, desainer harus
punya pengetahuan dan pengalaman yang luas. Juga, harus mengerti pesan yang
ingin
disampaikan oleh klien.


Selain keempat macam desain grafis di atas, ada satu jenis
lagi desain yang mulai marak, yakni desain interior rumah. Mungkin,
desain
semacam ini sedikit berbeda dengan desain kebanyakan. Namun, pada intinya tetap
sama, yakni menyampaikan pesan. Dalam
hal ini, pesan yang ingin disampaikan
adalah rasa enak dan bagusnya interior rumah menurut si pemilik rumah.


Biasanya, pemilik rumah berperan cukup banyak dan agak rewel
dalam pembangunan rumahnya. Maklum saja, kalau ada sesuatu
yang salah, pasti
ada yang terasa mengganjal di rasanya. Jadi, kalau Anda mau menjadi desain di
bidang bangunan, haruslah tahan
mendengar kritik dari sang klien. (harry)

Sumber: Graphic
Design: A Career Guide and Education Directory